Nama : Nur Aini Fitria
NIM : 1701016031
Kelas : BP-A1
Hastag : #bahasaindonesiazamannow
Medsos : Aini Fitria
Penyalahartian Cinta Bagi Remaja
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih saying yang kuat dan
ketertarikan pribadi. Dalam konteks
filosofi cinta merupakan suatu sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta
adalah perasaan seseorang terhadap lawan jenis karena ketertarikan terhadap
sesuatu yang dimiliki lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah, dan lain-lain). Cinta adalah sebuah perasaan yang tidak ada
seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan
sekalipun. Cinta dalam pandangan islam
adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah
menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan. Cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki
adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha
pemilik cinta. Dalam pengertian lain,
islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan
perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti hewan dan
tumbuhan. Menurut ulama Imam Ibnu Hazm,
cinta adalah sesuatu yang permulaannya seperti sebuah senda gurau yang pada
akhirnya menjadi keseriusan. Beliau juga
berpendapat bahwa cinta adalah naluri atau insting yang menggelayuti perasaan
seseorang terhadap yang dicintainya.
Remaja adalah penggolongan manusia yang berusia 12 tahun sampai 20
tahun. Golongan ini merupakan transisi
dari masa kanak-kana ke masa dewasa. Dalam
masa transisi inilah masalah cenderung banyak terjadi akibat kelabilan emosi
mereka. Salah satu hal yang menarik dan
terjadi dalam dunia remaja adalah trand pacaran yang digemari sebagian remaja
walau tak sedikit juga orang dewasa melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwa bila ada
remaja yang belum memiliki pacar berarti belum dianggap gaul oleh
teman-temannya. Menurut saya cinta sesama manusia/pacaran ketika remaja boleh dijalankan asalkan
masing-masing dari mereka tahu batasan-batasannya. Namun masih ramai yang tidak mengetahui apa
itu cinta dan bagaimana menjadikan ikatan cinta itu ke dalam sebuah pernikahan.
Melihat berbagai fakta yang terjadi dimasyarakat sekarang, tidak sedikit para
remaja terjerumus kedalam lembah perzinahan(Free Sex), yang disebabkan terlalu
jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul.
Faktor utama hal tersebut karena kurangnya pemahaman masyarakat saat ini
tentang batas-batas pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Penyebab pacaran di usia remaja adalah karena
adanya factor globalisasi pada masa sekarang.
Globalisasi akibat perkembangan internet yang dapat mendorong para
remaja untuk mencontoh budaya bangsa barat.
Pacaran pada masa sekarang mungkin sudah banyak terjadi. Namun
banyak orang tua yang melarang dan ada juga yang memperbolehkan anaknya
berpacaran, karena adanya perbedaan pemikiran satu sama lain. Terlepas dari permasalahan diatas, sebenarnya
pacaran dalam masa remaja itu banyak menimbulkan masalah. Dari berbagai permasalahan inilah banyak
menimbulkan juga dampak positif dan dampak negatif dari cinta di usia
remaja. Dampak negatif dan dampak positif
cinta di usia remaja sebagai berikut
1.
Prestasi
sekolah bisa meningkat atau menurun.
Dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat
membuat pasangan menjadi bertengkar.
Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi dis
sekolah. Tetapi tidak menutup
kemungkinan dengan pacaran dapat mebuat remaja untuk lebih meningkatkan
prestasi belajar.
2.
Pergaulan
social bisa tambah meluas atau menyempit.
Pergaulan bisa menjadi luas karena adanya interaksi dengan
orang-orang yang ada disekitar pasangan kita(saudara, teman, keluarga, dan
lain-lain). Pergaulan tambah menyempit, jika sang pasangan membatasi pergaulan
dengan orang lain(tidak boleh bergaul dengan yang lain kecuali Aku).
3.
Keterkaitan
pacaran dengan seks, pacaran juga mendorong remaja menjadi aman dan nyaman.
Salah satu adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya hanya sebagai tanda ungkapan
kasih sayang, namun lama-lama menjadi sulit membedakan rasa sayang dan
nafsu. Dalam pacaran juga bisa membuat
kita menjadi aman dan nyaman karena hubungan emosional yang saling mengasihi,
menyayangi, dan menghormati yang dapat menimbulkan perasaan aman dan nyaman
serta terlindungi. Perasaan iniah yang
membuat seseorang menjadi bahagia dan menikmati hidupnya.
Upaya-upaya untuk
mencegah para remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah yaitu
peran orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan seorang anak dari
perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hal sikap yang bersifat preventif,
pihak orang tua dapat memberi tindakan sebagai berikut :
1.
Menanamkan
rasa disiplin dari ayah terhadap anak.
2.
Memberi
pengawasan dan perlindungan dari ibu.
3.
Pencurahan
kasih sayangdari kedua orang tua terhadap anak.
4.
Menjaga
agar tetap dalam hubungan yang bersifat intim atau satu ikatan keluarga.
Selanjutnya dari diri kita sendiri agar dapat menghindari pergaulan
yang salah yaitu
1.
Menguatkan
iman.
Iman yang kuat dan sehat akan menjauhkan/membentengi kita dari
pergaulan bebas. Apapun agama yang
dianut, kita harus mampu menjadi pribadi yang crdas dan memiliki karakter iman
yang kuat.
2.
Pintar
memilih teman bergaul.
Saat ini sangat sulit mencari teman yang baik. Jika kamu tidak pintar dalam memilih teman,
maka akan terpengaruh oleh sifat jelek mereka.
3.
Menjaga
hubungan baik dengan orang tua
Jika kamu memiliki orang tua yang baik, maka terus ikuti apa yang
dikatakannya. Apa yang mereka katakana
itu tentunya akan berdampak positif pada diri kamu. Untuk itu, jalinlah hubungan baik dengan
orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar